LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH HIDROLOGI PERTANIAN
PENANAMAN TANAMAN SAYURAN HIDROPONIK DENGAN
I.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hidroponik
merupakan pengembangan ilmu di bidang pertanian yang dilakukan oleh para ilmuan
yang giat mengembangkan sector pertanian guna terpenuhi kebutuhan manusia akan
sayuran yang semakin meningkat, sistem pertanian berubah yang dahulunya para
petanimenggunakan sistem pertanian sevara konvensional setahap demi setahap
cara ini ditinggalkan sejalan dengan adanya penemuan penanaman yang dilakukan tanpa menggunakan tanah
sebagai untuk percocok tanam atau sekarang disebut dengan hidroponik.
Selada
merupakan sumber yang baik bagi klorofil dan vitamin K. Kaya garam mineral
dengan unsur-unsur alkali sangat mendominasi. Hal ini yang membantu menjaga
darah tetap bersih, pikiran dan tubuh dalam keadaan sehat.
Selada
berdaun kaya akan lutein dan beta-karoten. Juga memasok vitamin C dan K, kalsium, serat, folat, dan zat besi. Vitamin K berfungsi
membantu pembekuan darah. Nutrisi lainnya adalah vitamin A dan B6, asam folat
likopen, kalium, dan zeaxanthin. Selada mengandung alkaloid yang bertanggung
jawab untuk efek terapeutik.
Meskipun
semua varietas selada memiliki kalori rendah, namun memiliki kandungan gizi
yang berbeda. Selada sebagai sumber baik kolin. Selada Romain yang paling padat
nutrisi dari semua varietas dan merupakan sumber vitamin A, B1, B2 dan C, asam
folat, mangan dan kromium. Selada merah mendapat warna merah dari pigmen yang
disebut antosianin. Pigmen ini berfungsi sebagai antioksidan, menghilangkan
radikal bebas yang merusak sel. Beberapa peneliti menemukan berbagai selada
merah mengandung flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini
yaitu sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
toleransi pertumbuhan dan produktivitas tanaman selada merah dengan pertumbuhan Hidroponik.
2.
Untuk mengetahui toleransi
pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah pada tanah menggunakan NFT.
3.
Untuk mengetahui
pengaruh bahan organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah
C. Hipotesis
H0 adalah :
1.
Tidak menggunakan pestisida
bahan organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah ().
2.
Tidak ada tambahan bahan – bahan kimia lainnya pertumbuhan
dan produksi tanaman selada merah ().
3.
Tidak ada pengaruh
bahan organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah ().
H1 adalah :
1.
Ada pengaruh interaksi toleransi limbah fly ash dan bahan
organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah ()
2.
Ada toleransi limbah fly ash terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman selada merah ()
4.
Ada pengaruh bahan
organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada merah ()
1. Nutrient Film Technique (NFT)
Nutrient film technique (NFT)
merupakan salah satu tipe spesial dalam hidroponik yang dikembangkan pertama
kali oleh Dr. A.J Cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Littlehampton,
Inggris pada akhir tahun 1960-an dan berkembang pada awal 1970-an secara
komersial. Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan
akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga
tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam
lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan
nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa. Daerah perakaran
dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal
sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi
dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih
bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal. Beberapa
keuntungan pemakaian NFT antara lain : dapat memudahkan pengendalian daerah
perakaran tanaman, kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah,
keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan
oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman, tanaman dapat
diusahakan beberapa kali dengan periode tanam yang pendek, sangat baik untuk
pelaksanaan penelitian dan eksperimen dengan variabel yang dapat terkontrol dan
memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dengan high planting density.
Namun NFT mempunyai beberapa kelemahan seperti investasi dan biaya perawatan
yang mahal, sangat tergantung terhadap energi listrik dan penyakit yang
menjangkiti tanaman akan dengan cepat menular ke tanaman lain.
Keuntungan Hidroponik
1.
Produksi
tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media tanam tanah biasa.
2.
Lebih
terjamin kebebasan tanaman dari hama dan penyakit.
3.
Tanaman
tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat.
4.
Bila ada
tanaman yang mati, bias diganti dengan tanman baru dengan mudah.
5.
Tanaman
akan memberikan hasil yang Countinue
6.
Metode kerja
yang sudah distandardisasi, lebih memudahkan pekerjaan dan tidak membutuhkan
tenaga kasar.
Tanaman dapat tumbuh di tempat yang semestinya tidak
cocok bagi tanaman yang bersangkutan
Pada sistem NFT,
kebutuhan dasar yang harus terpenuhi adalah : Bed (talang), tangki
penampung dan pompa. Bed NFT di beberapa negara maju sudah diproduksi
secara massal dan disediakan oleh beberapa perusahaan supplier greenhouse
dan pertanian, di Jepang terbuat dari styrofoam, namun di Indonesia belum
diproduksi sehingga banyak petani Indonesia memakai talang rumah tangga (lebar
13-17 cm dan panjang 4 meter). Tangki penampung dapat memanfaatkan tempat atau
tandon air. Pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tangki
penampung ke bed NFT dengan bantuan jaringan atau selang distribusi. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam NFT adalah : kemiringan talang (1-5%) untuk
pengaliran larutan nutrisi, kecepatan aliran masuk tidak boleh terlalu cepat (dapat
diatur oleh pembukaan kran berkisar 0.3-0.75 L/menit) dan lebar talang yang
memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi [1, 3, 11].
Tangki penampung dapat memanfaatkan tempat
atau tandon air. Pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tangki
penampung ke bed NFT dengan bantuan jaringan atau selang distribusi. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam NFT adalah : kemiringan talang (1-5%) untuk
pengaliran larutan nutrisi, kecepatan aliran masuk tidak boleh terlalu cepat (dapat
diatur oleh pembukaan kran berkisar 0.3-0.75 L/menit) dan lebar talang yang
memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi NFT merupakan alat
hidroponik sederhana yang bekerja mengalirkan air, oksigen dan nutrisi secara
terus-menerus dengan ketebalan arus sekitar 2-3 mm. Tanaman disangga dengan
sedemikian rupa sehingga akar tanaman menyentuh nutrisi yang diberikan. Alat
dibuat miring dengan salah satu sisi lebih tinggi dari sisi lainnya yaitu
sebesar 5% dari panjang alat agar arus dapat mengalir dengan lancar.
Pupuk
hidroponik dibuat khusus untuk tanaman dan mengandung semua unsur makro dan
unsur mikro yang dibutuhkan tanaman (NO3-, H2PO4-, SO42-, NH4+, K+, Ca++, Mg++,
Fe, Mn, Zn, B, Cu, dan Mo). Pupuk ini terdiri dari pupuk A dan pupuk B. Pupuk A
mengandung NO3-, NH4+, Ca++, dan Fe sedang pupuk B mengandung H2PO4+, SO42-,
K+, Mn, B, Cu, dan Mo. Kedua jenis pupuk tidak boleh dicampur dalam keadaan
pekat. Di dalam pupuk A terdapat unsur Ca sedangkan dalam pupuk B terdapat
anion sulfat dan fosfat. Bila Ca bercampur dengan sulfat, maka akan terbentuk
CaSO4 atau gips yang merupakan endapan karena daya larutnya rendah sekali
sehingga tidak dapat diserap oleh akar tanaman. Begitu pula bila Ca bercampur
dengan fosfat, maka akan terbentuk Ca3(PO4)2 atau kalsium-fosfat yang juga
merupakan endapan
Air
dan nutrisi yang diberikan tidak akan terbuang percuma karena aliran airnya
akan masuk ke bak penampung yang ada dibawahnya setelah itu dipompa kembali ke
atas dan dialirkan lagi ke akar tanaman.
Selada merah kultivar Red salad bowl
lettuce, diimpor langsung dari Amerika Serikat. Warna merah keunguan,
daun selada yang dihasilkan keriting dan tekstur dagingnya halus sehingga enak
untuk dimakan. Makan selada yang baru dipetik sangatlah enak dan tiada
tandingannya.
Cara menanamnya mudah, bisa di pot atau hidroponik. Umur panen
sekitar 50 hari umur tanaman, berat 300 hingga 500 gram. Jika Anda menanam
outdoor, disarankan jarak antar tanaman 25cm. Tinggi tanaman red salad bowl
lettuce 9 s/d 15 inci.
Tanaman selada (Lactuca stiva) termasuk
jenis tanaman sayuran daun dan tergolong ke dalam tanaman semusim (berumur
pendek). Tanaman tumbuh pendek dengan tinggi berkisar antara 20 cm – 40 cm atau
lebih, bergantung pada tipe dan varietasnya. Tanaman selada ada yang membentuk krop
(kumpulan daun-daun yang saling merapat membentuk kepala) dan ada varietas yang
tidak membentuk krop. Tinggi tanaman selada daun berkisar antara 30 cm – 40 cm
dan tinggi tanaman selada kepala berkisar antara 20 cm – 30 cm.
Persyaratan
Tumbuh Selada tumbuh
baik di dataran tinggi (pegunungan). Di dataran rendah kropnya kecil-kecil dan
cepat berbunga. Pertumbuhan optimal pada tanah yang subur banyak mengandung
humus, mengandung pasir atau lumpur. Suhu yang optimal untuk tumbuhnya antara
15-20 0C, pH tanah antara 5-6,5. Waktu tanam terbaik adalah pada
akhir musim hujan. Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau
dengan pengairan atau penyiraman yang cukup.
Tanaman sawi
dapat tumbuh baik ditempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin.Daerah
penanaman yang cocok mulai dari ketinggian 200 meter sampai dengan 1.200 meter
di atas permukaan laut.Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai
ketinggian 100 meter sampai 500 meter diatas permukaan laut.Tanaman sawi tahan
terhadap air hujan, sehingga dapat ditanam sepanjang tahun.Tanaman sawi lebih
cepat tumbuh apabila ditanam pada suasana lembab.Tanah yang cocok untuk
ditanami sawi adalah tanah yang gembur, banyak mengandung humus, subur, serta
drainasenya baik.Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhan
tanaman sawi adalah antara pH 6 sampai pH 7.
Pada budidaya
tanaman khususnya selada merah, baik pembibitan maupun penanaman dilahan, media
tanam merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan.Media tumbuh dilahan
atau tanah adalah tempat tumbuh tanaman diatas permukaan bumi. Didalam tanah
terdapat air, udara, dan berbagai hara
penting untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Air yang berada
dalam tanah sangat penting untuk proses kimia, biologi dan fisika tanah.
Sebagian air tanah terdapat dalam bentuk lapisan tipis yang dinamakan air
kapiler.Air kapiler membentuk lapisan tanah yang berfungsi sebagai unsur hara pada tumbuhan.
Teknik budidaya
tanaman selada merah meliputi pemilihan benih, pengolahan tanah, pembibitan,
penanaman, pemeliharaan.Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
usaha tani. Benih selada merah yang akan menghasilkan tanaman yang tumbuh
dengan baik adalah benih selada merah berbentuk bulat, kecil-kecil,
permukaannya mengkilap dan agak keras serta warna kulit benih cokelat
kehitaman. Selain itu, juga harus memperhatikan kemasan benih. Kemasan yang
baik adalah dengan menggunakan alumunium foil.
III.
BAHAN DAN METODE
BAHAN DAN METODE
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan UPT Agrowisata Perkebunan
UIR di jalan tropong kubang, Kota Pekanbaru
Penelitian ini di laksanakan
selama 1 bulan. Dimulai dari
bulan oktober 2014 sampai Bulan novemer 2014.
B. Bahan dan Alat
Bahan
dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.
Benih selada merah
2.
cocopeat
3.
polycap
4.
palong
5.
Talang air
6.
Pompa akuarium
7.
Pipa PVC
8.
Sterofoam,Busa
9.
Wadah Air
C. Pelaksanaan Praktikum
1.
Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penanaman tanaman dengan
system NFT sebagai media tanamnya kita gunakan media selain tanah, karena tanah
bisa menyebabkan jamur, bakteri dan virus, yang menyebabkan produksi tanaman
akan baik kualitasnya. Media yang digunakan dalam penanaman dengan system NFT
yaitu cocopeat media ini tidak menyebabkan jamur, ringan, murah, media ini
sangat banyak tersedia di riau. Mudah menyimpan air dan bersifat dingin.
Keterangan penggunaan bahan dan alat untuk
pembibitan tanaman dengan system NFT : Policap digunakan untuk meletakkan media
cocopeat untuk menyemaikan benih tanaman, Tray digunakan untuk meletakkan
policap yang sudah kita isi dengan cocopeat agar tersusun dengan rapi, dan
tidak untuk menghindari bibit rusak selama persemaian, Cocopeat di gunakan
media tanam pengganti tanah gunanya untuk meletakkan benih tanaman yang kita
tanam, Air digunakan untuk menyiram media cocopeat dan benih selama pembibitan,
Gembor digunakan untuk menyiram tanaman yang kita semaikan dengan media
cocopeat, Benih sayuran yang akan kita gunakan dalam persemaian.
2.
Penyemaian Benih
Ada beberapa tahap yang dilakukan sebelum benih kita
semaikan, tahapan ini dilakukan agar benih yang kita tanam akan tumbuh baik dan
subur. Tahapan penyemaian tersebut antaranya :
3.
Saring cocopeat dengan
saring agar cocopeat antara serat dan serbuknya berpisah, cocopeat yang diambil
untuk penyemaian yaitu cocopeat yang serbuknya saja.
4.
Isi cocopeat ke dalam
policap / cawan dengan bagian bawah dipadatkan sampai penuh rata
5.
Setelah polikap terisi
baru policap di masukkan ke dalam tray pembibitan 1 tray pembibitan terdiri
dari 40 policap
6.
Siram policap dalam
tray dengan menggunakan air biasa untuk tahap pembibitan awal dengan kondisi
cocopeat basah lembab
7.
Penyiraman bibit
setelah usia 1 minggu baru menggunakan air nutrisi
8.
Setelah madia basah
baru benih ditanam dalam policap dengan kedalaman 0.5 cm ini dilakukan agar
tanaman tidak rusak dan hilang saat penyiraman
9.
Dalam 1 policap di isi
dengan 1 benih saja
10. Setelah
policap di isi benih baru tutup dengan plastic mulsa dengan bagian hitam
dibawah
11. Letakkan
tray di rak-rak nursery
12. Benih
di tutup sampai benih mengeluarkan akar radik setelah itu baru dibuka atau
sekitar 2 hari
13. Setelah
plastic di buka setiap hari disiram 2 kali pagi dan sore hari
14. Penyiraman
dilakukan dengan cara dikabutkan dengan menggunakan teng semprot
15. Setelah
usia 5 hari penyiraman dengan air dicampur dengan nutrisi 1.5 EC
16. Pemindahan
bibit tanaman dari persemaian dilakukan selama minggu dipersemaikan atau sampai
akar tanaman satu atau 2 keluar dari policap
17. Cahaya
yang baik untuk penanaman tanaman selama di plot berkisar antara 50 sampai 70 %
18. Perawatan Penyemaian
1.
Semaikan pada usia 1-15
hari pemberian air dilakukan dengan sistam kabut
2.
Setelah 5 hari
pemberian penyiraman bibit dengan pemberian 1.5 EC
3.
Dibawah tray atau baki
juga diberikan air dengan nutrisi 1.5 EC
4.
Bacaan 1.5 EC untuk di
dalam baki atau tray yaitu dengan mencampurkan 3 liter air ditambahkan dengan
30 ml nutrisi A dan 30 ml nutrisi B
5.
Air dibaki atau tray
hendaknya senantiasa ada dengan ketinggian air sekitar 1 cm
6.
Setelah bibit dipersemaikan
mengeluarkan akar 1 – 2 helai baru tanaman siap dipindahkan kedalam plot yang
disediakan
19. Pemindahan Tanaman Ke Plot
Sebelum tanaman sayuran dipindahkan kedlam plot yang
tersedia ada beberapa hal yang harus dilakukan agar tanaman yang dipindahkan
akan tumbuh dengan baik dan subur persiapan yang harus dilakukan antaranya :
- Pastikan system NFT berfungsi dengan baik dan tidak bocor.
- Pastikan pengairan tidak tersumbat.
- Jika tersumbat gunakan benda keras untuk membuka jalan air.
- Pastikan palong bersih dan tidak berlumut.
- Pastikan bak penampung air tidak berlumut.
- Pastikan air di bak NFT sudah terisi.
- Bacaan air di dalam bak NFT 1.6 ECnya.
- Pastikan tanaman yang dipindahkan ke dalam plot tanaman sehat.
20. Penanaman
1.
Tanaman yang sudah
memiliki akar lebih dari satu dibawah policap atau sudah keluar sekitar 1 cm
diletakkan kedalam lubang yang ada di palong.
2.
Akar yang sudah keluar
gunanya untuk menyerap air.
3.
Peletakkan policap
dalam palong harus menyentuh lantai dasar palong agar akar tanaman bisa
mendapatkan air yang mengalir dibawah palong.
4.
Selain untuk akar
tanaman dapat mendapatkan air tujuan peletakan policap sampai ke dasar palong
agar media tanam mendapatkan air sehingga media akan senantiasa lembab.
5.
Penanaman yang paling
bagus dilakukan pada sore hari.
6.
Pemeliharaan
Setelah tanaman ditanam kedalam palong ada beberapa
hal yang harus dilakukan agar tanaman yang ditanam bisa berhasil sampai panen.
- Setiap hari aliran air harus dilihat agar tidak tersumbat, jika tersumbat lakukan perbaikan dengan menusukkan benda keras ke dalam lobang aliran air.
- Pastikan air nutrisi dalam bak senantiasa penuh.
- Jika air sudah berkurang sampai batas minimal segera isi kembali air sampai penuh baru diberikan nutrisi.
- Jangan sampai bak kering karena bisa menyebabkan aerator rusak.
- Jika terdapat tanaman yang mati segera diambil karena bisa menularkan penyakit.
- Jika tanaman mati segera disulam.
7.
Pemanenan
1.
Panen dilakukan pada
usia 25 – 30 hari setelah tanam kedalam palong.
2.
Panen dilakukan pada
pagi dan sore hari, untuk menghindari berkurangnya bobot tanaman perbatangnya.
3.
Pemanenan dilakukan
dengan memotong batang yang paling bawah.
4.
Pemanenan menggunakan
gunting biasa dan gunting stek. Gunting harus steril ini berguna agar bekas
luka tidak mudah busuk.
5.
Gunakan keranjang buah
untuk memudahkan pemanenan agar tanaman tidak rusak.
6.
Asingkan tanaman yang
rusak dan yang bagus.
7.
Sortir daun bawah yang
terlihat kuning.
8.
Setelah dilakukan
sortir tanaman ditimbang untuk mencari berat yang dibutuhkan pasar.
9.
Baru masukkan kedalam
plastic putih ukuran 5 kg.
10. Baru
dilakukan peking dengan stepler.
8.
Sanitasi
Sistem NFT
Setelah tanaman dipanen didalam palong tempat
penanaman harus dibersihkn karena sudah kotor dan berlumut, pembersihan
dilakukan agar penanaman berikutnya tidak mengalami gendala yang disebabkan
tempat penanaman kotor.
- Meja palong tanaman dan bak penampungan air yang sudah dipanen perlu segera dicuci.
- Gunakan deterjen dan bayclin.
- Palong dan bak penampungan air yang sudah diberikan diterjen dan bayclin perlu didiamkan selama 1 malam. Ini dilakukan agar lumut dan kotoran yang melekat dipalong dapat bersih.
- Gunakan mesin power sepray.
- Pastikan semua kotoran dan lumut hilang.
- Palong dan bak air yang sudah di cuci tidak boleh langsung digunakan palong harus dikeringkan 1 malam.
- Bak air nutrisi harus dicuci minimal 1 minggu sekali.
- Air nutrisi harus diganti 1 sekali agar air tetap bersih dan tidak mengandung lumut.
- Asingkan cocopeat dalam policap yang sudah terpakai.
- Setelah diasingkan antara policap dan cocopeat, policap langsung direndam dengan air yang telah dicampur dengan bayclin untuk sterilisasi policap.
- Cocopeat yang telah dipakai dipisahkan antara akar dan cocopeat, ini dilakukan karena cocopeat dapat digunakan 2 kali pemakaian.
- Cocopeat yang telah dipisahkan antara akar dan cocopeat dijemur sampai kering baru bisa digunakan lagi sebagai media.
- Sebelum dipakai cocopeat harus diayak agar akar yang tersisa dapat dipisahkan.
D. Parameter Pengamatan
1. Tinggi Tanaman (cm)
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan satu minggu
setelah semua perlakuan diberikan, dengan intervel satu minggu
sekali.Pengukuran dengan menggunakan meteran dimulai dari pangkal tanaman
sampai ke helai daun yang tertinggi.Data yang diperoleh dianalisis secara
statistik dan ditampilkan dalam bentuk table.
2. Jumlah Daun (helai)
Untuk pengamatan jumlah heleian daun dihitung secara
keseluruhan pada tanaman sampel mulai 2 minggu setelah penanaman dengan
interval waktu satu minggu sekali sebanyak dua kali pengamatan.Daun yang
dihitung adalah daun yang telah terbentuk atau membuka sempurna pada saat
pengamatan.Data yeng diperoleh dianalisis secara statistik dan ditampilkan
dalam bentuk table.
3. Lebar Daun (Cm)
Pengukuran lebar daun terlebar dilakukan dengan cara
memilih daun terlebar pada saat pengamatan, pengukuran dimulai dari pinggir
daun sebelah kiri sampai pinggir daun sebelah kanan dan tegak luruus dengan ibu
tulang daun. Pengamatan lebar daun dilakukan dari mulai minggu II sampai pada
saat panen dari setiap tanaman sampel. Alat ukur yang akan digunakan adalah
mistar kayu. Daun yang akan di gunakan sebagai sampel adalah daun yang
ukurannya paling panjang dan lebar. Hasil pengamatan akan dirata-ratakan,
dianalisis secara statistik dan disajikan dalam bentuk tabel.
4. Panjang akar (Cm3)
Pengamatan volume akar dilakukan dengan cara memotong bagian akar dari tanaman
sawi yang telah diukur dan dibersihkan. Akar tersebut dikeringanginkan terlebih
dahulu kemudian di masukan ke dalam gelas ukur 1000 ml yang berisi air 250 ml,
sehingga didapatkan penambahan volume.Hasil yang didapat selanjutnya
dinalisis secara statistik dan disajikan dalam bentuk table.
IV. ANALISIS STATISTIK
1. Tinggi Tanaman
Tabel 1. Pengukuran tinggi tanaman selada merah
Tinggi Tanaman
|
|||||
NO
|
minggu 1
|
minggu 2
|
minggu 3
|
jumlah
|
rata-rata
|
1
|
7
|
9
|
17
|
33
|
11
|
2
|
5
|
11
|
18
|
34
|
11
|
3
|
5
|
12
|
18
|
35
|
12
|
4
|
6
|
11
|
16
|
33
|
11
|
5
|
8
|
12
|
16
|
36
|
12
|
JUMLAH KESELURUHAN
|
31
|
55
|
85
|
171
|
57
|
2. Lebar Daun
Tabel 2. Pengukuran lebar daun pada tanaman selada merah
LEBAR DAUN
|
|||||
NO
|
minggu 1
|
minggu 2
|
minggu 3
|
jumlah
|
rata-rata
|
1
|
1
|
5
|
9
|
15
|
5
|
2
|
2
|
6
|
9
|
17
|
6
|
3
|
3
|
6
|
10
|
19
|
6
|
4
|
3
|
7
|
13
|
23
|
8
|
5
|
4
|
8
|
13
|
25
|
8
|
JUMLAH KESELURUHAN
|
13
|
32
|
54
|
99
|
33
|
3. Jumlah Daun
Tabel 3. Pengukuran jumlah daun pada tanaman selada merah
JUMLAH DAUN
|
|||||
NO
|
minggu 1
|
minggu 2
|
minggu 3
|
Jumlah
|
rata-rata
|
1
|
6
|
8
|
12
|
26
|
9
|
.2
|
6
|
9
|
13
|
28
|
9
|
3
|
5
|
9
|
16
|
30
|
10
|
4
|
7
|
10
|
17
|
34
|
11
|
5
|
8
|
11
|
17
|
36
|
12
|
JUMLAH KESELURUHAN
|
32
|
47
|
75
|
154
|
51
|
4.
Panjang
akar
Tabel 4. Pengukuran Panjang akar pada tanaman selada merah
PANJANG AKAR
|
|||||
NO
|
minggu 1
|
minggu 2
|
minggu 3
|
jumlah
|
rata-rata
|
1
|
5
|
8
|
20
|
33
|
11
|
2
|
6
|
9
|
20
|
35
|
12
|
3
|
6
|
10
|
32
|
48
|
16
|
4
|
7
|
11
|
44
|
62
|
21
|
5
|
7
|
11
|
44
|
62
|
21
|
JUMLAH KESELURUHAN
|
31
|
49
|
160
|
240
|
80
|
Faktor lingkungan sangat berpengaruh pada
keberhasilan usaha hidroponik. Budidaya hidroponik dipengaruhi oleh komponen
alami yang hendaknya dikendalikan dan dimanfaatkan secara optimal untuk
menunjang usaha produksi. Faktor lingkungan yang umumnya berpengaruh pada
budidaya hidroponik yaitu curah hujan, kelembaban, cahaya, temperatur, elevasi
dan angin.
Dalam sistem irigasi hidroponik NFT (Nutrient Film Technique), air dialirkan
ke deretan akar tanaman secara dangkal. Akar tanaman berada di lapisan dangkal
yang mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman. Perakaran dapat
berkembang di dalam nutrisi dan sebagian lainnya berkembang di atas permukaan
larutan. Aliran air sangat dangkal, jadi bagian atas perakaran berkembang di
atas air yang meskipun lembab tetap berada di udara. Di sekeliling perakaran
itu terdapat selapis larutan nutrisi.
Kebaikan sistem ini ialah kadar pertumbuhan tanaman
adalah tinggi dan juga mengehmatkan air. Akan tetapi sistem ini juga ada
keburukannya. Jika aliran air terlalu deras, kotoran atau akar-akar halus yang
terlepas akan menyumbat seluruh sistem dan boleh menyebabkan kematian tanaman.
Kelemahan sistem ini adalah penggunaan pompa listrik
yang sangat bergantung pada ketersediaan listrik sehingga jika pompa yang
digunakan untuk menyemprotkan air dan nutrisi tersebut mati maka yang terjadi
adalah tanaman yang ditanam juga akan mati.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Konsep dasar NFT ini
adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan
nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup
air, nutrisi dan oksigen.
2.
Hidroponik merupakan
salah satu budidaya alternatif yang sangat cocok untuk dikembangkan di era
modern ini. Hal ini dikerenakan oleh semakin sempit dan terbatasnya lahan
pertanian yang subur dan sistem ini juga tidak banyak menggunakan tanah sebagai
media tumbuh.
3.
Keuntungan dari
hidroponik ini adalah : Produksi tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan media tanam tanah biasa. Lebih terjamin kebebasan tanaman dari hama
dan penyakit. Tanaman tumbuh lebih cepat dan pemakaian pupuk lebih hemat. Bila
ada tanaman yang mati, bisa diganti dengan tanman baru dengan mudah. Tanaman
akan memberikan hasil yang Countinue.
Metode kerja yang sudah distandardisasi, lebih memudahkan pekerjaan dan
tidak membutuhkan tenaga kasar. Tanaman dapat tumbuh di tempat yang semestinya tidak
cocok bagi tanaman yang bersangkutan.
B. Saran
Pada praktikum ini, semua yang digunakan baik alat
maupun bahan sudah tersedia lengkap, sehingga mahasiswa/i dapat langsung dengan
mudah melakukan praktikum, hanya perkenalan tentang hidroponik saja yang kurang.
·
Sunaryo, H, 1990.
Kuncibercocok tanam sayur-sayuran penting di Indonesia. CV. Sinar Baru.
Bandung.
·
https://wibowo19.wordpress.com/2009/10/28/hidroponik/.
Diakses pada tanggal 03 Desember 2014
·
http://aimersm.blogspot.com/2013/06/aplikasi-media-hidroponik-untuk-uji_21.html.
Diakses pada tanggal 02 Desember 2014
·
http://gandaa.blogspot.com/2013/04/hidroponik-nft.html.
Diakses pada tanggal 03 Desember 2014
·
http://stpmclub.dz.forumable.net/tc/archiver/?tid-364.html hidroponik.
Diakses tanggal 02 Desember 2014.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Praktikum
·
Tempat Penanaman Hidroponik (NFT)
·
Benih
selada merah
·
Tempat
penyemaian
·
Penyiraman benih
·
Bibit
selada merah
·
Pengukuran
bentuk fisik tanaman selada merah
·
Pemanenan
selada merah
Lampiran 2. Jadwal Kegiatan Praktikum
Kegiatan
|
Bulan/tahun 2014
|
|||||||||||||||
September
|
Oktober
|
November
|
Desember
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
|
X
|
|||||||||||||||
|
X
|
|||||||||||||||
|
X
|
|||||||||||||||
|
X
|
|||||||||||||||
|
X
|
|||||||||||||||
|
X
|
X
|
X
|
|||||||||||||
|
X
|
X
|
X
|
|||||||||||||
|
X
|
|||||||||||||||
|
X
|
|||||||||||||||
Lampiran 3. Biodata Diri
Nama : Dedi Firmanto
NPM : 134210258
Kelas : F
Kelompok : 2
Tempat/tanggal lahir : Sepotong, 28 April 1994
Jenis Kelamin : Laki - laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Pernikahan : Belum menikah
Tinggi/Berat Badan : 180 cm / 55 kg
Agama : Islam
Alamat asal : Jalan Jendral Sudirman, Dusu Suka maju, Desa Sungai Siput, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis.
Domisili Sekarang : Jl Ketapang,
Jalan Utama Kahairudin Nasution, Kelurahan Maharatu. Kec. Marpoyan Damai.
No. Hp : 0853 7696 5105
JENJANG PENDIDIKAN
2001-2007 : Sekolah Dasar SDN 04 Sungai Siput
2007-2010 : Sekolah Menengah Pertama/ MTS RATU
Sepotong
2010- 2013 : Sekolah Menengah Akhir Negeri / SMKN
1 Siak kecil, Desa Sepotong.
2013 Perguruan tinggi swasta : Universitas Islam Riau,
Pekanbaru.





